Talk Show UIN Alauddin-BPIP RI, Bahas Isu Intoleransi, Ekstrimisme dan Radikalisme
Kerjasama Online- UIN Alauddin Makassar dan BPIP RI dorong Pengendalian Pembinaan Ideologi Pancasila di Lingkungan Kampus melalui Talk Show.
Talk show tersebut berlangsung di Ruang Rapat Senat LT.4 Rektorat UIN Alauddin, Kamis, 25/04/2024. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor IV Bagian kerja sama dan Pengembangan Kelembagaan, Prof Dr H Muhammad Amri Lc M Ag.
Pada kegiatan tersebut Prof H Hamdan Juhannis M A Ph D yang juga sekaligus sebagai keynote speaker mengimbau bahwa dalam bersikap dan memaknai agama sebagai aspek historisitas,
“Memahami agama tidak hanya berdasarkan pada luarnya saja, simbol-simbol yang dipakai untuk beribadah hanyalah kulut, yang isi adalah hari untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat tiga extraordinary crime di Indonesia yaitu narkoba, korupsi dan terorisme,
“Dampak dari ketiga kejahatan besar ini dapat merusak integritas dan masa depan bangsa serta membunuh nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa hanya terdapat satu hal yang dapat mengalahkan kecerdasan yakni kecanduan,
“Mau secerdas apapun anda tapi kalau kecanduan maka sifatnya berbahaya, begitu halnya dengan ekstrimisme, intoleransi, terorisme juga merupakan doktrim yang membuat kecanduan “, imbuhnya.
Adapun Direktur Pengendalian BPIP, Mukhammad Fahrurozi S Sos M Si menjelaskan bahwa terdapat 4 isu besar dalam negeri Indonesia,
“Yakni ,1) politik identitas pada ideologi tertentu, 2) Paham intoleransi, ekstrimisme, dan terorisme, 3) korupsi, 4) narkoba dan kerawanan bencana alam,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, dalam pencegahan ekstrimisne dan intoleransi harus mampu memahami agama secara kontekstual tidak hanya tekstual,
“Hal yang dapat kita lakukan adalah mendorong frekuensi ‘perjumpaan’ lintas agama di sekolah/kampus melalui tema kemanusiaan dan giat sosial, reclaimin tempat ibadah, revitalisasi tempat penyiaran keagamaan, pendekatan kekinian, penyusunan materi kurikulum PIP dari PAUD sampai PT,” tutupnya.