Silaturahmi KKSS Sydney dan Delegasi UIN Alauddin Makassar

Kerjasama Online – Jalinan silaturahmi yang erat antara sesama warga Sulawesi adalah merupakan salah satu semangat yang menafasi Kerukunan Keluarga Sulawesi di perantauan. Hal ini tercermin pula pada kegiatan-kegiatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Sydney, organisasi yang mewadahi keluarga Sulawesi di wilayah New South Wales, Australia.

Sebagai contoh pengejawantahan semangat silaturahmi adalah ketika menerima kunjungan dari tetamu dari tanah air seperti terlihat pada sore hingga malam, minggu lalu,  di kediaman ketua KKSS Sydney, H. Firdaus Muis dan ibu Hj. Kustinah.

Di rumahnya yang apik di kawasan pemukiman yang tenang di wilayah Wiley Park, Sydney, Ibu Kustinah, atau yang akrab dipanggil bude Kus, terlihat sibuk menerima tetamu dari tanah air yang terdiri dari Dekan FKIK UIN Alauddin Makassar, Dr. dr. Dewi Setiawati, M.Kes., SpOG, dan Ketua International Office UIN Alauddin Makassar, Dr. Serliah Nur, M.Hum., M.Ed.

Turut dalam rombongan tamu tiga dosen UIN Alauddin Makassar: dr. Nurhira Abdul Kadir, MPH, Ph.D yang baru saja menyelesaikan study PhD di University of New South Wales; Nurdiyanah S, SKM, MPH yang saat ini masih menjalani studi PhD di Griffith University; ⁠Ani Auli Ilmi, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom juga mahasiswa S3 di La Trobe University Melbourne; serta satu dosen lainnya dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Restu Mufanti, mahasiswa program PhD di University of Technology Sydney.

Rombongan yang telah pernah berjumpa dengan tuan rumah pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat kerja sama UIN Alauddin Makassar dan Ashabul Kahfi Language School tiga  hari sebelumnya terlihat akrab. Suasana sangat cair, percakapan mengalir, terlebih ketika tuan rumah mengajak menikmati hidangan yang rupanya sangat istimewa.

Rombongan UIN telah berada di Sydney New South Wales untuk kegiatan yang sangat padat sejak 4 September 2024 dan tak sempat mencari restoran Indonesia. Tak heran, menu masakan ibu ketua KKSS yang juga owner usaha katering BKC Sydney ini menjadi pengobat rindu setelah semingguan hanya sempat menikmati menu makanan internasional.

Walhasil, bertemu ikan goreng, ayam suwir bumbu Bali, dendeng cabe hijo, gulai daun singkong, tempe-tahu orek, dan sayur bening terasa seperti bertemu kawan lama. Canda dan tawa menghiasi meja, keakraban yang hidup antara sesama diaspora Sulawesi di Sydney. Menu penutup tak kalah serunya, aneka juadah, teh hangat dan es buah. Plus tak lupa suguhan bakso menjelang akhir kunjungan, menghangati suasana malam yang terbungkus suhu 15 derajat celcius.

Dalam kesempatan kunjungan itu, Ketua KKSS Sydney berbagi pengalaman ketika pertama kali ditempatkan bekerja di RS, lika-liku berjuang di rantau sebagai professional kesehatan, serta bagaimana menjaga kesehatan mental dan spiritual saat berada di rantau. Kisah inspiratif semacam itu tentu sangat bermanfaat menjadi masukan berharga untuk mempersiapkan mahasiswa dan alumni UIN Alauddin Makassar dalam program kerjasama luar negerinya ke depannya.

Ketua International Office, Dr Serliah menyatakan sangat berterima kasih atas pertemuan rombongan UIN Alauddin Makassar dan keluarga ketua KKSS Sydney malam itu. Dr Serliah menggaris-bawahi bahwa tidak sedikit hal yang didapatkan dalam kunjungan tersebut, yang menurutnya sangat bermanfaat dalam penguatan strategi hubungan internasional UIN Alauddin Makassar dengan Australia, secara khusus, di masa yang akan datang.

Pernyataan Dr Serliah yang menggaris-bawahi pentingnya pertemuan silaturahmi KKS Sydney dan rombongan dari Makassar tidak mengherankan. Keberadaan warga dan diaspora Indonesia di Australia, termasuk yang tergabung dalam KKSS Sydney pernah memperoleh apresiasi secara khusus dari pemerintah New South Wales melalui Lord Mayor Georges River Council, Nick Katris.

Dalam amanatnya, Nick mengakui umat Islam Indonesia sebagai bagian yang sangat penting dalam dinamika perkembangan budaya dan ekonomi Australia. Hubungan pemerintah dan warga Indonesia sangat terasa ketika melalui pandemi COVID-19, di mana tokoh-tokoh Indonesia New South Wales, termasuk tokoh Sulawesi Sydney, menjadi penyambung lidah pemerintah yang memudahkan diterimanya program pemerintah terkait pandemi di kalangan warga diaspora Indonesia di wilayah negara bagian Australia itu.

Penulis : Nurhira Abdul Kadir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *