UIN Alauddin Makassar Gelar Kuliah Tamu, Hadirkan Dubes Kanada untuk Indonesia
Kerjasama Online – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menghadirkan pembicara internasional dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh International Office. Kali ini, Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, H.E. Jess Dutton, hadir sebagai narasumber utama. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat Kampus II pada Rabu, 26 Februari 2025.
Dalam kuliah tamu tersebut, H.E. Jess Dutton membahas hubungan bilateral antara Kanada dan Indonesia dalam konteks Strategi Indo-Pasifik Kanada. Ia menyoroti pentingnya kerja sama di berbagai sektor, termasuk pendidikan, riset, serta pertukaran akademik yang dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi momentum untuk mengulang kembali masa keemasan kerja sama akademik dengan universitas-universitas di Kanada.
“Melalui kunjungan ini, kita ingin memperkuat hubungan akademik dengan perguruan tinggi di Kanada, khususnya dalam konteks pengembangan lokal dan kerja sama di bawah kebijakan pemerintah Kanada dan kawasan Indo-Pasifik,” ujar Prof. Hamdan.
Lebih lanjut, Prof. Hamdan mengungkapkan bahwa UIN Alauddin Makassar telah memiliki sejarah panjang dalam menjalin kemitraan akademik dengan institusi pendidikan di Kanada. Beberapa tahun lalu, Kementerian Agama RI telah menginisiasi kerja sama dengan Kanada, di mana UIN Alauddin Makassar menjadi salah satu kampus yang terlibat dalam program tersebut selama enam tahun. Program ini telah mengirim dosen dan profesor untuk mengikuti short course di Kanada.
Dalam kesempatan ini, Prof. Hamdan juga membagikan pengalaman pribadinya saat menempuh studi magister di McGill University, Kanada. Ia menuturkan bahwa pengalamannya di sana memperkuat keterikatan akademiknya dengan negara tersebut, yang menjadi salah satu alasan kuat bagi kedatangan Dubes Kanada ke UIN Alauddin Makassar.
“Selain akademik, saya juga pernah mengunjungi institusi pengabdian di Kanada, yaitu Coady International Institute, yang mengembangkan program berbasis komunitas seperti Asset-Based Community Development (ABCD) dan Service Learning. Banyak ahli telah lahir dari program ini,” jelasnya.
Prof. Hamdan juga menambahkan bahwa kepemimpinannya tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik, tetapi juga pada kebersihan dan kenyamanan lingkungan kampus.
“Saya bersama pimpinan kampus turun langsung untuk membersihkan lingkungan kampus setiap saat. Saya yakin, kampus kita adalah salah satu yang terbersih di Makassar,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Prof. Hamdan berharap bahwa kunjungan ini dapat membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar untuk melanjutkan studi di Kanada serta memperkuat kolaborasi akademik yang telah terjalin sebelumnya.