UIN Alauddin Makassar Teken MoU dengan MUI Sul-Sel, PW Nahdlatul Ulama Sul-Sel, PW Muhammadiyah Sul-sel, UNISMUH dan DPP IMMIM Makassar

UIN Alauddin Makassar menjalin kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Dewan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar dan Pengurus Pusat Ikatan Masjid Muballigh Indonesia Muttahidah (IMMIM).

Penandatanganan MoU kerjasama tersebut dilakukan oleh Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis, Ketua MUI Sulsel AG Dr H Sanusi Baco, Ketua PWNU Sulsel Dr KH Hamzah Harun Alrasyid, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Prof Gagaring Pagalung, Ketua DPP IMMIM Prof Ahmad Sewang dan Wakil Rektor I UNISMUH Makassar Dr Ir H Abd Rakhim Nanda, disaksikan oleh Wakil Rektor, Kepala Biro AAKK, Kepala LPM dan jajaran Dekan Fakultas UIN Alauddin Makassar, di Ruang Rapat Senat lantai IV gedung Rektorat UIN Alauddin, Senin (05/04/2021).

Dalam sambutannya, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan bahwa kerjasama tersebut adalah bentuk sinergitas perguruan tinggi Islam dengan organisasi keagaaman Islam, salah satunya untuk memperkuat moderasi beragama.

Prof Hamdan melanjutkan, institusi keagamaan Islam dituntut agar dapat memproduksi sumber daya manusia yang moderat, baik dalam pikiran, sikap maupun tindakan sehari-hari.

“Perguruan tinggi dan organisasi Islam adalah penjaga marwah keagamaan, sehingga dibutuhkan kolaborasi untuk mencetak Dai dan Muballigh yang dapat menampilkan wajah Islam yang penuh rahmah” pungkas Guru Besar Sosiologi UIN Alauddin tersebut.

Senada dengan itu, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Prof Gagaring Pagalung berharap kerjasama tersebut dapat terimplementasi agar dapat memberi manfaat bagi umat.

Ia menyebut, PW Muhammadiyah Sulsel senantiasa terbuka dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak demi kemajuan agama dan bangsa.

Wakil Rektor I UNISMUH Makassar Dr Ir H Abd Rakhim Nanda menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dilakukannya kerjasama tersebut.

Menurutnya, peningkatan kualitas akademik dan SDM di perguruan tinggi tak dapat dipisahkan dari peran ormas-ormas yang ada, ia juga menyambut baik kehadiran Anregurutta Sanusi Baco dan berharap beroleh pencerahan darinya.

Sementara itu, Ketua DPP IMMIM Prof Ahmad Sewang mengatakan, kerjasama merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

Ia memaparkan, tidak ada kekuatan tanpa kerjasama, karena negara-negara adidaya dapat menjadi maju karena bantuan negara-negara berkembang yang memiliki bahan baku industri, sehingga negara-negara maju tersebut dapat membuat produk-produk high tech.

Begitupun sebaliknya, produk high tech dari negara maju tersebut dibutuhkan oleh negara-negara berkembang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

“Kerjasama ini merupakan momentum penting untuk saling membantu satu sama lain, sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki” tutur Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam UIN Alauddin itu.

Ketua PWNU Sulsel Dr KH Hamzah Harun Alrasyid mengungkapkan, perguruan tinggi dan ormas-ormas Islam memiliki peran penting dalam mengatasi berbagi krisis yang terjadi dalam kehidupan, baik krisis yang terjadi dalam sektor keagamaan, kebudayaan, ekonomi maupun politik.

Menurutnya, pendidikan merupakan pangkal tolak untuk memecahkan berbagai persoalan yang terjadi, baik pendidikan di lembaga-lembaga formal seperti perguruan tinggi maupun pendidikan non-formal berbasis masyarakat yang dilakukan oleh ormas-ormas.

Terakhir, Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco menyampaikan bahwa pertemuan dalam rangka kerjasama tersebut memiliki dua manfaat dan arti penting. Pertama dalam aspek keagamaan. Kedua dalam aspek kemasyarakatan.

Dalam aspek keagamaan, lanjutnya, setiap ada pertemuan dalam kebaikan, menurut ajaran Islam seluruh yang hadir medapat pahala.

“Yakinlah bahwa kita semua yang hadir di sini, apalagi memikirkan soal umat, seluruhnya mendapat pahala” tuturnya.

Sementara itu dalam aspek kemasyarakatan, dalam pertemuan tersebut terdapat silaturahim.

Imbuhnya, silaturahim adalah salah satu inti dari ajaran Islam yang sangat diperlukan terutama dewasa ini, mengingat seringnya terjadi benturan-benturan di dalam kehidupan, baik antara suami istri, tetangga, kelompok maupun organisasi-organisasi.

“Bersilaturahim membuat kita memahami kekurangan diri sendiri dan kelebihan orang lain, dengan begitu kita akan saling menghargai dan menghormati” tutup Ulama yang dianugerahi Doktor Honoris Causa oleh UIN Alauddin Makassar tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *